34 Jamban Sehat BAZNAS di Kodingareng Senilai Rp220 Juta Siap Diresmikan

0
204

Kodingareng, Pedomanku.com

Sebanyak 34 jamban sehat keluarga untuk mustahik di pulau Kodingareng yang dibangun Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar siap diremikan oleh Walikota Makassar, Moh.Ramdhan Pomanto.

Guna memastikan penyesaian jamban yang menelan biaya sekitar Rp220 juta tersebut, Sabtu 2 Desember 2023 hari ini, tim lembaga pemerintah non struktural beralamat di Jalan Teduh Bersinar, nomor 5 Kecamatan Rappocini Makassar itu dipimpin Wakil Ketua II Bidang Penyaluran dan Pemberdayaan, H.Jurlan Em Saho’as melakukan monitoring dan evaluasi (monev).

‘Jadi, hari ini kami turun secara langsung untuk memastikan, apakah seluruh pembuatan jamban keluarga di Kodingareng ini benar benar sudah rampung atau belum. Ternyata, tidak ada masalah. Karenanya, setelah ini, pada Senin, 4 Desember nanti kami akan kembali ke Makassar, kemudian melakukan pembahasan dengan pimpinan BAZNAS lainnya. Dan diharapkan Bapak Walikota Makassar akan menyerahkan kepada para mustahik,” ujar H.Jurlan didampingi Komandan Baznas Tanggap Bencana (BTB) Makassar, Sudirman N, dan dua pelaksana masing masing Nabil Salim dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Menjawab pertanyaan Pedomanku.com, H.Jurlan yang juga jurnalis ini mengakui, asal biaya pembuatan jamban keluarga mustahik di pulau berpenduduk lebih 3000 jiwa tersebut, mengaku diambil dari dana non syariah, serta anggaran sanitasi BAZNAS Kota Makassar.

H.Jurlan menambahkan, di pulau sekaligus kelurahan yang dipimpin Ronny Catur Prabowo ini lebih 200 rumah yang tidak memiliki jamban keluarga. Kehadiran BAZNAS Makassar di pulau ini, tentunya untuk mengajak masyarakat Stop Buang Air Besar Sembarangan (BABS), atau Open Defecation Free (ODF). Karena jika dibiarkan tentunya akan berpengaruh pada penyebaran penyakit berbasis lingkungan, termasuk didalamnya berpengaruh secara ekonomi.

Di bagian lain, penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini ini menambahkan, tenaga kerja pembuatan jambang berasal dari para tukang di Kodingaren sendiri.

‘Khusus untuk tukang, BAZNAS Makassar memanfaatkan penduduk setempat. . Makanya kerja mereka sangat maksimal. BAZNAS Makassar memberikan lapangan kerja bagi warga setempat,” tuturnya.

Sejumlah mustahik yang mendapat bantuan pembuatan jamban dari BAZNAS Kota Makassar menyampaikan terima kasih. Pasalnya, mereka tidak lagi membuang hajat di laut, ataupun di jamban orang lain.

Seperti diketahui, tingginya angka buang air besar pada sembarang tempat, berpengaruh, baik secara ekonomi, maupun kesehatan. Persoalan inilah mengemuka saat penyuluhan sanitasi oleh BAZNAS Kota Makassar di Kodingaren, Sabtu, 10 September 2022.

Pada penyuluhan yang juga dihadiri Lurah Kodingareng, perwakilan Puskemas, ketua ketua RT/RW, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, dan tokoh perempuan, hingga pengurus masjid itu mengharapkan, BAZNAS Kota Makassar membantu masyarakat, utamanya menyediakan jamban keluarga. Pasalnya, setidaknya, di kelurahan yang masuk dalam gugusan Kecamatan Pulau Sangkarang ini, masih membutuhkan 223 buah jamban keluarga. (din pattisahusiwa—tim media banzas makassar)

 

Artikulli paraprakTekan Inflasi Pemkot Makassar Siapkan Dua Model Operasi Pasar
Artikulli tjetërArlin Ariesta: Selamat Hari Disabilitas Internasional
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini