Mamuju, Pedomanku.com:
Pemerintah menggulirkan bantuan beras dalam pemenuhan pangan. Peluncuran penyaluran Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) itu bertujuan menjaga daya beli masyarakat, sekaligus mengendalikan inflasi.
Secara nasional, semua yang diberi bantuan pangan sebanyak 21,3 juta keluarga penerima manfaat. Bantuan beras ini, merupakan salah satu program bantalan sosial yang digulirkan pemerintah sesuai arahan Presiden. Pelaksanaan penyaluran bantuan pangan ini sudah dimulai akhir Maret 2023, dan terus berlangsung hingga saat ini. Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pun tak luput dari program tersebut.
Untuk memastikan bantuan CPP tepat sasaran, Kepala Dinas Ketahanan Pangan (Ketapang) Sulbar, Abdul Waris Bestari memantau secara langsung penyaluran hingga sampai ke tangan penerima. Pada Senin, 22 Mei, penyaluran CPP berlangsung di tiga kecamatan di Kabupaten Polewali Mandar, yakni Wonomulyo, Mapilli dan Campalagian.
“Khusus penyaluran beras CPP tahap kedua ini di Kabupaten Polewali Mandar. Dipusatkan di gudang Bulog Campur,” tutur Abdul Waris Bestari.
Menurutnya, untuk penyaluran bantuan beras tahap pertama beberapa waktu lalu, telah tersalur 100%. Dan untuk tahap kedua ini ia tetap monitor. Tugas monitor ini sesuai arahan Kepala Badan Pangan Nasional.
“Tentunya, pantauan, sekaligus monitor yang kami lakukan ini tidak terlepas dari arahan bapak Kepala Badan Pangan Nasional, dan Bapak Pj Gubernur Sulbar Prof Zudan. Tujuannya, agar penyaluran bantuan beras tahap kedua ini tepat sasaran,” tambah mantan Kepala Dinas Perkebunan Sulbar ini, seraya menambahkan, para penerima bantuan mengungkapkan terima kasih.
Waris—sapaan akrab mantan aktivis mahasiswa di masanya itu mengakui, khusus di Sulbar, jumlah penerima bantuan beras Cadangan Pangan Pemerintah sebanyak 5200 orang KPM. “Bantuan ini akan terus kita pantau pendistribusiannya, dan dipastikan agar tepat sasaran disalurkan kepada masyarakat ‘by name by address’,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Bulog Cabang Polman Farid Nur menyebutkan untuk tahap dua ini sampai penyaluran tahap ketiga nantinya penyediaan beras di gudang masih tersedia.
Seperti diketahui, bantuan pangan beras dari pemerintah pusat otomatis beras di masyarakat miskin sudah terpenuhi, sehingga supply and demand (penawaran dan permintaan) berkurang. (din pattisahusiwa-rls)