Alumni Kedokteran Unhas,  drg.Ita Isdiana Anwar Ketua UPZ RSUD Kota Makassar

0
556

drg.Ita Isdiana Anwar

 

Makassar, Pedomanku.com:

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin (Unhas)  Dokter Gigi (drg) Ita Isdiana Anwar dipercayakan sebagai Ketua Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Kota Makassar. Sementara Pembina/Dewan Penasihat adalah Ir.Rusmayani Madjid, M.Sp—Kepala Direktur RSUD Makassar. Sekretaris, bendahara dan anggota, masing masing Syafril  Anshary R.SE,Ak, Subair Suaib,SKM, dan Hamsiah,SE.

Kepungurusan UPZ RSUD Daya tersebut telah diajukan ke Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar untuk diterbitkan Surat Keputusan (SK) masa bakti 2024-2029.

drg Ita Isdiana Anwar diharapkan dapat melaksanakan kepercayaan sebagai Ketua UPZ dengan baik. Apalagi,  tugas diluar struktur sebagai Wakil Direktur Umum dan Keuangan RSUD Kota Makassar ini sangat bersentuhan dengan ummat dan keummatan.

Wakil Ketua I Bidang Pengumpulan BAZNAS Kota Makassar, Ahmad Taslim siang ini mengemukakan,  kehadiran UPZ di RSUD Daya diharapkan menjadi garda terdepan dan menjadi instrumen terpenting dalam meningkatkan tata kelola zakat.

Apalagi, persoalan zakat tersirat dalam rukun Islam ketiga. “Zakat ini berada di tengah tengah lima rukun Islam yakni, mengucapkan dua kalimah syahadat, mendirikan shalat, membayar zakat, menjalankan puasa, dan mengerjakan haji. Dengan demikian wajib hukumnya dijalani setiap muslim,” ujarnya.

Ahmad Taslim bangga dengan kehadiran UPZ di Rumah Sakit Daerah Kota Makassar. Dia berharap, kehadiran UPZ dibawah kepemimpinan drg Ita Isdiana Anwar, yang juga pernah menjabat Sekretaris Dinas Pengendalian Kependudukan dan KB, serta Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Makassar tersebut, agar lebih mendorong perbaikan tata kelola zakat dan peningkatan layanan zakat sesuai dengan ketentuan syariat Islam dan peraturan perundang-undangan di rumah sakit yang terletak di bekas Kantor Camat Biringkanaya tersebut.

Di bagian lain Ahmad Taslim mengaku, khusus di Kota Makassar, Walikota Mohammad Ramdhan Pomanto menaruh perhatian dan harapan kepada BAZNAS Makassar dalam pengelolaan zakat, infak dan sedekah , atau ZIS.

Perhatiannya kepada gerakan zakat, tidak lain karena walikota dua periode itu mengetahui persis  keutamaan berzakat. Dalam sejarah peradaban islam misalnya, zakat  merupakan salah satu rukun Islam, sekaligus mampu mengentaskan kemiskinan.

Keutamaan tersebut, menjadikan walikota yang juga arsitek ternama itu berketetapan hati menjadikan BAZNAS berada di garda terdepan mengurus masalah perzakatan. Karena itu, Danny  mengharapkan, seluruh jajaran ASN dan non ASN di jajaran  Pemerintah Kota Makassar berzakat setiap bulan di BAZNAS. Begitu pula, masyarakat muslim membiasakan zakat subuh.

Dan, yang lebih penting, demikian Ahmad Taslim, dengan zakat maka masyarakat akan memperoleh perlindungan dariAllah, ekonomi ummat semakin membaik dan kuat. Bahkan ummat akan ada ketahanan dan ketangguhan menghadapi begitu banyak masalah di kemudian hari.

Karena itu, BAZNAS Kota Makassar untuk terus membumikan keutamaan berzakat. Paling tidak, berjuang menanamkan budaya berzakat untuk seluruh ummat Islam. Tidak lain karena, budaya berzakat itu banyak manfaat yang bisa dipetik. Mulai dari perlindungan dari Allah, ekonomi ummat menjadi kuat, dan Insya Allah ummat mempunyai ketahanan dan ketangguhan menghadapi masalah di kemudian hari. Islam yang rahmatan lil alamin.

Dikofirmasi terpisah,  Bendahara UPZ RSUD Kota Makassar, Subair Suaib,SKM mengakui, dalam waktu dekat pihaknya akan mendata kembali PNS muslim yang mendapat amanah bekerja di RSUD Kota Makassar.

“Yang jelas, keseluruhan PNS di Rumah Sakit Umum Kota Makassar ini sekitar 290-an orang. Kami akan mendata yang muslim. Tetapi, kami perkirakan sekitar 95 persen,” tutur Subair Suaib. (din pattisahusiwa-tim media baznas kota makassar)

Artikulli paraprakBupati Maros Raih Doktor Ilmu Hukum Sangat Memuaskan di UMI Makassar
Artikulli tjetërCamat Biringkanaya Hadiri Silaturahmi Kapolrestabes-Mahasiswa Papua di Makassar
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini