Kabag II Nabil Salim dan Bendahara MAN 3
Makassar, Pedomanku.com: Meski sudah tamat di Madrasah Aliyyah Negeri (MAN) 3 Makassar tahun 2023 lalu, namun Siti Fatimah Az-Zahra belum bisa bernapas lega. Pasalnya, ijazah anak ke enam dari tujuh bersaudara ini ditahan pihak sekolah, lantaran belum melunasi tunggakan SPP di sekolah yang berada dibawah naungan Departemen Agama (Depag) tersebut.
Mendengar laporan dari Unit Pengumpil Zakat (UPZ) Masjid Al-Muhajirin BTN Bumi Bung Permai, maka Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan BAZNAS Makassar, H.Jurlan Em Saho’as memerintahkan Kabag II, Nabil Salim, bersama dua pelaksana yakni H. Arifuddin, serta Syarifuddin Pattisahusiwa mendatangani MAN 3, di Sudiang untuk melunasi tunggakan yang dialami gadis manis ini.
“Ketika kami (BAZNAS Makassar) mendengar laporan dari UPZ Masjid di Bung, jika ada salah seorang warga, anak jemaah masjid belum melunasi tunggakan SPP di MAN 3, maka tim kami langsung melakukan asesmen. Dan, teranyata memang anak ini berasal dari keluarga yang kurang mampu. Makanya, BAZNAS Makassar datang melunasinya,” tutur H,Jurlan di ruang kerjanya, usia shalat Jumat, hari ini.
Kabag II BAZNAS Makassar, Nabil Salim menambahkan, pihaknya telah melunasi seluruh tunggakan SPP Siti Fatima Az-Zahra langsung di bagian bendahara MAN 3 di Sudiang. “Dengan sendirinya, Siti Fatima ini sudah bisa mengambil i ijazahnya,” tutur Nabil Salim.
Usai pelunasan tunggakan di sekolah bervisi “Terwujudnya sumber daya manusia unggul yang cerdas, terampil, berakhlatul kharima dan mampu bersaing di dunia pendidikan dan dunia kerja” tersebut, gadis 20 tahun ini terlihat sumringah. Sesekli dia menunduk, sambil mengucapkan syukur alhamdulillah.
“Saya sangat bersyukur, lantaran BAZNAS Kota Makassar bisa menolong pelunasan SPP yang tertunggak selama ini. Setelah ini saya sudah bisa melamar pekerjaan apa saja, yang penting halal,” ujarnya.
Siti Az-Zahra menambahkan, saat menunggu ijazah selama ini, dirinya meluangkan waktunya dengan kegiatan kursus jahit yang dilakukan salah satu bank pemerintah.
“Sekadar mengisi waktu, saya ada kursus menjahit, dan membuat pola pakaian. Kursus ini gratis. Dan, saya akan menggunakan kesempaatan ini dengan sebaik baiknya. Semoga cita cita membahagiakan orang tua saya dapat tercapai,” harapkan.
Selain Siti Az-Zahra, BAZNAS Makassar juga telah melunasi tunggakan siswa di sejumlah sekolah di Makassar. Sebut saja di SMK Nasional, atas nama Maria Angela K, Senin, 13 Desember 2022. Ada pula di SMA Swasta Muhammadiyah, dan lainnya.
Maria, perempuan kelahiran Makassar, 16 Juli 2003 itu patah semangat. Dia selalu merenung memikirkan masa depannya. Dan, malah hendak tidak mau sekolah, seperti yang dilakukan adiknya di SMPN 21 Makassar. Hanya saja, ancaman terhadap Maria tidak tercapai, lantaran ada BAZNAS Kota Makassar.
Setelah melakukan survei dan asesmen baik di kamar kontrakan, maupun di rumah tempat ibunya membantu cuci piring, dan masak di bilangan Tidung, Perumnas Panakkukang oleh tim BAZNAS dipimpin Wakil Ketua II, H.Jurlan Em Saho’as, maka semua tunggakan sekolah dilunasi. Maria Angela K pun telah mengikuti semesteran dan kegiatan lainnya di sekolah ‘pejuang’ tersebut.
Seperti diketahui,BAZNAS Makassar memiliki sederet program unggulan. utamanya di bidang kesehatan, kemanusiaan, dakwah dan advokasi, serta ekonomi.
Kelima program ini, tidak boleh keluar dari delapan golongan penerima. Yakni, fakir, miskin, amil, muallaf, riqab, gharimin, fisabilillah dan ibnu sabil. Dan tentunya, dalam menjalankan program kerja tahunan, wajib hukumnya BAZNAS berpegang teguh pada tiga aman. Yakni, Aman Syar’i, Aman Regulasi dan Aman NKRI.
Aman Syar’i, yakni, pengelolaan zakat harus selaras dengan koridor hukum syar’i. Yaitu tidak boleh bertentangan dengan sumber hukum Islam, Al-Quran dan Sunnah. Aman regulasi, dimaksudkan, pengelolaan zakat harus memperhatikan rambu-rambu peraturan hukum dan perundang-undangan.
Sedangkan, Aman NKRI, adalah, pengelolaan zakat di BAZNAS setidaknya, lebih mempererat persaudaraan, menjauhkan diri dari berbagai aktivitas, dan menjauhkan diri dari terorisme, demi menjunjung tinggi dan menegakkan NKRI. (din pattisahusiwa—tim media Baznas makassar)