Makassar, Pedomanku.com: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar , berkolaborasi dengan Lembaga Dakwah Forum Muballigh- Darud Da’wah Wal Irsyad (LDFM-DDI) Kota Makassar. Bukti kolaborasi kedua lembaga ummat ini tertuang dalam Memorendum of Anderstanding (MoU), atau nota kesepahaman.
Penandatangan MoU masing masing oleh Ketua BAZNAS Makassar diwakili Plh Ahmad Taslim dan Majelis Syuyukh Pengurus Besar Darud Da’wah Wal-Irsyad (PB-DDI) AG. KH.Amrullah Husain di sela sela Refreshing—penyegaran Da’i Zakat di Hotel Remcy, Panakkukang, Kamis, 8 Pebruari 2024. Point point penting dalam MoU di antaranya menyangkut pengumpulan zakat.
Plh Ketua BAZNAS Makassar, Ahmad Taslim mengemukakan, setelah MoU, baik BAZNAS Makassar, maupun LDFM-DDI sama sama menyatupadukan komitmen, utamanya dalam kerangka sosialisasi pengumpulan zakat, infak dan sedekah (ZIS) kepada masyarakat muslim di Makassar.
“BAZNAS mengharapkan, agar lembaga dakwah yang bergabung dalam LDFM-DDI Kota Makassar dalam setiap ceramahnya, dapat menyisihkan program BAZNAS Kota Makassar, khususnya menyangkut ZIS,” harapnya.
Ahmad Taslim yang juga Wakil Ketua I Bidang pengumpulan lembaga Amil terpercaya beralamat di Jalan Teduh Bersinar Nomor 5 Makassar ini melihat, potensi dan kapasitas para muballigh-Darud Da’wah Wal Irsyad tidak diragukan lagi. Mereka memiliki kemampuan mengolah dan menerjemahkan persoalan perzakatan di tengah tengah kum muslim.
“Kami mengharapkan kehadiran mubaligh DDI ini, dapat menambah pelibatan lembaga lembaga ummat yang bekerja sama dengan BAZNAS Makassar. Misalnya saja, NU, Muhammadiyah, lembaga lembaga kepemudaan, dan lainnya. Jika seluruh komponen ini membantu BAZNAS, kami meyakini pengumpulan BAZNAS meningkat. Dan, yakinilah, ke depan sangat sulti ditemukan ummat muslim yang miskin di Makassar,” jelasnya.
Apalagi, demikian Gus Taslim– sapaan akrab Ketua Dewan Instruktur Pengurus Wilayah (PW) Gerakan Pemuda Ansor Sulsel ini melihat, tali kekerabatan dan kekeluargaan para alumni DDI demikian cukup kental, dan demikian erat.
Kekerabatan itu terlahir, lantaran secara historis, bukan saja amat sangat membanggakan, melainkan amat sangat mulai. Amat sangat memiliki peran. Malah, amat sangat bermanfaat bagi lahirnya pemimpin ummat di masa datang.
Menghakhiri pernyataannya Gus Taslim—sapaan akrabnya mengakui, para mubaligh memiliki pengaruh sosial yang lebih otentik. Mereka memiliki jamaah, atau pengikut yang banyak.
Pernyataan senada dikemukakan Majelis Syuyukh Pengurus Besar Darud Da’wah Wal-Irsyad (PB-DDI) AG. KH.Amrullah Husain. Ia menambahkan, para Mubaligh DDI dapat memanfaatkan kolaborasi dengan BAZNAS Makassar ini dengan baik.
Hadir memberikan materi pada Refreshing Da’i Zakat itu masing masing Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan (H.Jurlan Em Saho’as) dan Wakil Ketua III Bidang Pelaporan dan Keuangan (Waspada Santing). Kedua pemateri itu dipandu Kepala bagian (Kabag) I Bidang Pengumpulan BAZNAS Makassar, Astin Setiawan.
“Refreshing Da’i Zakat diselingi dengan tanya jawab yang berjalan santi,” tutur Astin Setiawan didampingi staff pelaksana Syafaruddin Al-Aidid, Asrijal Syahruddin, Ahmad Kamsir, Darmawaty, Mawaddah Warahma, Muh.Irfan, dan Syarifuddin Pattisahusiwa. (tim media baznas makassar)