Makassar, Pedomanku.com:
Musik dangdut kini bukan hanya selera kaum terbatas, namun sudah menjalar ke generasi muda milenial dan gen z. Slogan “Dangdut is a music of my country”, atau Dangdut adalah musik Negeriku yang pernah dipopulerkan grup penyanyi Indonesia, kini makin mengemuka. Malah pangsa pasar dan bisnis musik dangdut menapaki jejak baru.
Jika dulu musik dangdut lebih banyak dinikmati di daerah saja, kini ketika masuk kota kota besar, termasuk dangdut aliran koplo sangat diterima oleh anak muda yang rata-rata penggemar musik kekinian. Disinilah menjadi indikasi kuat, betapa perubahan selera telah membumi di tengah tengah masyarakat, termasuk di Sulawesi Selatan.
Penggemar musik dangdut, khususnya di Sulawesi Selatan pun membentuk komunitas. Mereka menamakan diri penggemar ‘Seni Musik Dangdut’ atau bahasa kerennya ‘SEMUT”.
Nilai positif dari komunitas yang dipimpin Muh Yusuf Abu Hasim sebagai Ketua Umum DPP SEMUT Indonesia ini ternyata tidak semata berkiprah dalam ajang dangdut semata, melainkan memiliki naluri kemanusiaan demikian tinggi.
Malah, komunitas yang sudah terbentuk dihampir seluruh kabupaten kota di provinsi yang kini dipimpin Dr. Bahtiar Baharuddin,M.Si ini mewakafkan diri dalam berbagai kegiatan sosial kemanusiaan.
Kamis, 30 November 2023, hari ini misalnya, sejumlah Dewan Pimpinan Daerah (DPD) SEMUT sebut saja DPD Kota Palopo, Jeneponto, Parepare, dan Makassar ramai ramai mendatangi kantor Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar. Kehadiran mereka untuk menyerahkan infak kemanusiaan untuk Palestina.
Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong menerima infak tersebut disaksikan sejumlah pengurus SEMUT.
ATM–sapaan akrab Ashar Tamanggong mengaku, sejak dibuka donasi kemanusiaan untuk Palestina awal November lalu hingga Kamis hari ini mendekati Rp900 juta, dari target Rp1 miliar, belum termasuk yang nantinya akan diserahkan Pemerintah Kota Makassar.
“Jadi hari ini, kami menerima infak kemanusiaan dari DPD SEMUT Indonesia Palopo sebesar Rp5 juta,” tuturnya, seraya menambahkan, selain SEMUT Palopo pagi itu juga infak yang sama diberikan masyarakat Desa Marumpa di Kabupaten Maros sebesar Rp300 ribu. Dan dari Gerakan Nasional Nusantara Pengabdi Masyarakat (GNPM) Sulawesi Selatan yang diserahkan langsung ketuanya Hasmawati.
Selain DPD SEMUT Palopo, usai magrib BAZNAS Kota Makassar juga kedatangan DPD SEMUT Parepare, Jeneponto, dan Kota Makassar. SEMUT Parepare menyerahkan infak Rp5 juta, Jeneponto Rp1 juta, dan Makassar Rp500 ribu. Infak diterima Kabag IV Bidang Adminitrasi dan Umum, Astin Setiawan disaksikan Kabag II Bidang Distribusi dan Pendayagunaan, Fitri Ramly, serta staff pelaksana bidang I pengumpulan Darma.
Selain SEMUT dan GNPM, BAZNAS juga menerima infak untuk palestina dari berbagai kalangan. Di antaranya dari Masjid Al-Ihklas–yakni karyawan PT.Makassar Te’ne sebanyak Rp2.700.000. Belum lama ini karyawan PT Makassar Te’ne ini juga menyerahkan bantuan serupa. Malah di perusahaan gula ini, yang memberi infak bukan saja dikalangan umat Islam, melainkan non Islam pun memberikan bantyuan untuk Palestina. (din pattisahusiwa—tim media baznas makassar)