Makassar, Pedomanku.com: Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar mendapat kepercayaan dari PT Bosowa Building a Better Future untuk menyerahkan zakat profesi. Zakat tersebut langsung diserahkan kepada 70 muallaf binaan lembaga Amil terpercaya yang beralamat di Jalan Teduh Bersinar, nomor 5 Kecamatan Rapoccini, Kota Makassar tersebut, Senin, 28 Mei 2023 sore tadi.
PT.Bosowa diwakili Drs. Muslim saat menyerahkan zakat berupa beras, telur, dan satu paket sembako lainnya diterima Wakil Ketua I Ahmad Taslim Matammeng, dan Wakil Ketua II H.Jurlan Em Saho’as di Kantor BAZNAS Makassar mengaku, jajaran PT Bosowa Bilding a Better Future memberikan kepercayaan penuh kepada lembaga pemerintah nonstruktural tersebut untuk menyerahkan kepada muallaf.
“Kami menyerahkan penuh kepada BAZNAS Kota Makassar untuk menyerahkan kepada mereka yang berhak menerima, khususnya para muallaf binaan BAZNAS Kota Makassar. Kami tahu, BAZNAS Kota Makassar ini benar benar terpercaya dan amanah,” ujarnya, seraya menyampaikan salam hormat dari M Aksa Mahmud, pendiri Bosowa Group.
Di hadapan Drs.Muslim, baik Ahmad Taslim Matammeng,maupun H.Jurlan Em Saho’as sama sama menyampaikanterima kaish kepada Bosowa yang telah memberikan kepercayaan kepada BAZNAS Makassar dalam membantu menyalurkan zakat terikat dari perusahaan sebesar Bosowa tersebut.
‘Kami juga menitip salam kepada bapak Aksa Mahmud bersama keluarganya, serta seluruh karyawan PT Bosowa Building a Better Future, “ ujar Ahmad Taslim,dan H.Jurlan Em Saho’as.
H.Jurlan Em Saho’as menambahkan, belum lama ini, BAZNAS Makassar juga mendapat kepercayaan dan amanah dari Ir.H Latinro La Tunrung bersama keluarganya yang telah menyerahkan zakat terikatnya miliaran rupiah. Zakat terikat itu diserahkan di tiga lokasi masing masing di Kelurahan Masale Kota Makassar, di Kecamatan Lalabata Kabupaten Soppeng, serta di Kabupaten Enrekang.
Sementara itu, saat menyerahkan zakat terikat dari PT Bosowa Building a Better Future kepada 70 muallaf, Ketua BAZNAS Kota Makassar, H.M.Ashar Tamanggong mengemukakan, zakat terikat yang diberikan Bosowa tentunya sangat membantu para muallaf binaan BAZNAS Kota Makassar.
Apalagi, demikian ATM—sapaan akrab pria Makassar kelahiran Takalar ini, saat ini harga barang barang sembako melambung tinggi. “Makanya, tentunya, para muallaf terbantu atas bantuan yang diberikan Bosowa ini,” ujarnya.
ATM berharap, para muallaf Ashar Tamanggong mendoakan pemberi zakat terikat, seperti HM.Aksa Mahmud. “BAZNAS Makassar harapkan muallaf binaan BAZNAS mendoakan Pak Aksa Mahmud bersama keluarganya dan seluruh jajaran perusahaan yang dipimpinnya,” ujarnya.
Seperti diketahui, mualaf adalah sebutanbagi orang yang baru masuk agama Islam. Pada Surah At-Taubah Ayat 60 disebutkan bahwa para mualaf termasuk orang-orang yang berhak menerima zakat. Muallaf binaan BAZNAS Kota Makassar di antaranya karena pernikahan, belajar dan menemukan secara keilmuan, dan mereka yang mendapat hidayah langsung.
Sedangkan HM Aksa Mahmud adalah pengusaha terkemuka, sekaligus mendapat julukan ayam jantan dari timur. Pria yang lahir di Barru, pada 16 Juli 1945.
Pendiri Group Bosowa pada tahun 1968 yang telah membuatnya masuk ke daftar 40 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2007 dan 2008 ini dikenal dengan kerendahan hati dan keuletannya. Aksa Mahmud telah menempa dirinya untuk menjadi seorang pekerja keras sejak kecil. Terbukti dengan prestasi yang dia telah torehkan di Indonesia, pria yang telah memiliki lima anak dari istrinya Ramlah Kalla, adik dari Jusuf Kalla, ini bergerak di empat divisi usaha, makanan, otomatif, industri dan lembaga keuangan.
Setelah anak-anaknya beranjak dewasa, Aksa mempercayakan Group Bosowa kepada mereka sementara pria yang sekarang berusia 78 tahun ini juga adalah seorang aktivis mahasiswa angkatan 66, pria yang hobi berolahraga ini memang sangat tertarik ke dunia jurnalistik dan politik. Dia pun terpilih menjadi Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah dari Sulawesi Selatan pada tahun 1999-2004.
Aksa Mahmud juga pernah menduduki jabatan penting. Mislanya, Wakil Ketua MPR RI, 2004-2009,Anggota DPD dari Provinsi Sulawesi Selatan, 2004-2009, Penasehat Gubernur Provinsi Sulawesi Selatan Bidang Perekonomian Daerah, 2002, Anggota MPR RI Fraksi Utusan Daerah, 1999-2004
Pendiri dan Pemimpin Group BOSOWA, 1968-sekarang, anggota Badan Pertimbangan KADIN Indonesia 2004, Ketua Dewan Bisnis Sulawesi, 2003. Anggota Dewan Wali Amanat Universitas Gajah Mada Yogyakarta, 2001. Ketua Dewan Pembina Daerah dan Pemasyarakatan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI),2001. Ketua Yayasan Universitas Islam Indonesia Makassar, Ketua Dewan Penyantun Politeknik Negeri Makassar, Ketua Dewan Penyantun Politani Negeri Pangkep, 2000.
Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan, 1999, Ketua Dewan Penasehat GAPENSI Pusat, 1994Ketua GAPENSI Sulawesi Selatan, 1987-1994. Ketua Bidang Pembinaan Anggota Badan Pengurus Pusat (BPP) HIPMI, 1980-1983. Sekretaris Umum AKI (Assosiasi Kontraktor Indonesia) Sul-Sel, 1982-1985 Aktivis KAMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia), 1966. Akitivis Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (HMI) Cabang Makassar, 1965. Alumni Pelajar Islam Indonesia, 1962, serta Wakil Ketua Umum Bidang Dana Persatuan Anggar Seluruh Indonesia. (din pattisahusiwa)