Guru Mengaji Kampung di Pulau Lakkang dapat Bantuan BAZNAS Kota Makassar

0
250
????????????????????????????????????

Penerima bantuan

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar kembali memenuhi janjinya di Pulau Lakkang. Yakni, memberikan bantuan tahap II  kepada 11 guru mengaji kampung di Kelurahan Lakkang, Kecamatan Tallo. Bantuan diserahkan Ketua BAZNAS Kota Makassar, HM.Ashar Tamanggong dan Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, H.Jurlan Em Saho’as, Sabtu, 29 Januari 2023.

Baik HM Ashar Tamanggong, maupun H.Jurlan Em Saho’as sama sama mengakui, bantuan yang diberikan kepada guru mengaji kampung tersebut merupakan program lembaga pemerintah nonstruktural yang berkantor di  Jalan Teduh Bersinar nomor 5, Kecamatan Rapocicni tersebut.

Menurut Ashar Tamanggong, awal mula proses pencerdasan anak anak, bukan hanya melalui pendidikan formal, melainkan non formal. Salah satunya melalui guru mengaji kampung. Mereka mengajarkan pendidikan agama, termasuk menyangkut adab.

“BAZNAS melihat peran para guru mengaji ini bukan saja sangat tulus, melainkan ikhlas, serta sabar menyebarkan ilmu agama kepada anak anak di pulau kecil ini. Makanya, kami dari BAZNAS Kota Makassar membuat program, untuk mengangkat gruu guru mengaji kampung ini agar mencukupin kebutuhan hidupnya sehari hari. Karena, dengan suka relah para guru mengaji ini mendidikan anak anak. Karena itu kami hadir, sekalipun sampai di pulau ini,” ujarnya.

H.Jurlan Em Saho’as menambahkan, khusus bantuan kepada guru mengaji di pulau Lakkang ini, pihaknya telah memulainya pada tahun 2021 lalu, tepatnya pada Rabu, 5 Oktober 2022.

“Jadi, khusus bantuan kepada  guru mengaji di pulau Lakkang ini, BAZNAS Kota Makassar telah melakukanya sejak tahun lalu,” ujarnya. Dia menambahkan, pemberian bantuan tersebut tentunya didahului survei dan asesmen. Pera penerima tentunya sesuai delapan asnaf, atau golongan seperti tersirat dalam Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 60.

Menyinggung jumlah bantuan yang diberikan dan asal dana, Jurlan menyebut sebesar Rp1.200.000 setiap tiga bulan.

“Sebenarnya, setiap bulan kami memberikan Rp400.000, tetapi karena soal strasportasi ke pulau ini, makanya kami menyerahkan setiap tiga bulan,” jelasnya, seraya menambahkan, asal dana untuk guru mengaji ini dari muzakki, di antaranya ASN dan guru guru SD-SMP muslim di Kota Makassar, serta para muzakki lainnya yang memberikan amanah kepada BAZNAS Kota Makassar.

Kepala Kelurahan Lakkang, Irwan Rahim belum lama ini  mengaku bangga kepada BAZNAS Kota Makassar. Pasalnya, satu satunya lembaga Amil  terpercaya dan mendapat dukungan penuh Pemerintah Kota Makassar  ini merealisasikan janjinya kepada warga di kelurahan seluas 195 hektar yang berbentuk pulau kecil dan terbilang unik ini.

Irwan Rahim menyebutkan, bantuan kepada guru mengaji kampung di kelurahan yang dipimpinnya sangat bermanfaat. “Tentunya, azas manfaat yang diterima para guru mengaji di Lakkang ini semakin menggairahkan mereka untuk terus membumikan tekad  agar seluruh anak anak di Lakkang bisa membaca Al-Qur’an,” sebutnya saat itu.

Seperti diketahui, guru mengaji ini tidak sekadar  menularkan pesan pesan keislaman, seperti mengajari anak anak mengenal huruf hijaiyah, hingga pasih membaca kalam Allah- Al-qur’an saja, namun juga mengayomi, membina, dan membimbing anak anak agar menjadi teladan. Sekalipun demikian, mereka tidak mengenakan iuran.

Guru mengaji kampung itu memiliki tugas mulia. Sebagai pengajar, atau pendidik, mereka mengarahkan anak anak didik dapat bejalar ilmu agama Islam, sekaligus menuju  kepribadian yang baik. Tetapi sayangnya, guru mengaji ini belum mendapat perhatian. Nah, dari sisi ini BAZNAS Kota Makassar hadir membantu mereka.Selain di pulau Lakkang, sejumlah guru mengaji di berbagai lokasi di kota yang dipimpin Moh.Ramdhan Pomanto dan Fatmawati Rusdi ini juga mendapat bantuan yang sama.

Mendampingi Ketua dan Wakil Ketua BAZNAS Kota Makassar di pulau Lakkang tersebut maisng masing H.Saharuddin (bendahara), Fitri (Kabag II), Astin Setiawan (Kabag IV), dan staf pelaksana Sudirman, Nabil, Asrijal, Ahmad Kamsir, Syarifuddin Pattisahusiwa, serta dibantu empat mahasiswa yang sementara magang di BAZNAS Kota Makassar.  (din pattisahusiwa).

Artikulli paraprakBAZNAS Makassar Siap jika Komisi D DPRD Mau Perdakan Zakat Profesi
Artikulli tjetër21 Februari Pertina Sulsel Seleksi Petinju Terbaik
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini