H.Heri Burhan Serahkan Zakat Terikat Rp230 Juta ke BAZNAS Makassar

0
555

Makassar, Pedomanku.com:

Pengusaha muda, yang juga alumni S1 Fakultas Ekonomi Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, sekaligus CEO PT.Amala, H.Heri Burhan, pada Kamis, 4 Januari 2024 menyerahkan zakat terikat, 2,5 persen, atau sebanyak Rp238 juta kepada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

Zakat terikat itu kemudian diserahkan baik di bidang kesehatan, prasejahtera, maupun petugas kebersihan dan security. Sabtu, 6 Januari 2024 hari ini misalnya, BAZNAS Kota Makassar menyalurkan kembali Zakat Terikat itu di antaranya kepada lebih 30 tenaga kebersihan di  Kompleks Perumahan CitraLand Celebes, Jalan Tun Abdul Razak, Hertasning Baru, Tombolo, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa.

Ketua BAZNAS Kota Makassar—H.Ashar Tamanggong, Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan—H.Jurlan Em Saho’as, serta Muzakki, H.Heri Burhan bersama istri–Hj.Afriani Amin menyerahkan zakat terikat tersebut. Turut hadir dari BAZNAS Makassar masing masing Kabag II—Fitriany Ramli, Ahmad Kamsir, dan Syarifuddin Pattisahusiwa.

Petugas kebersihan di perumahan mewah yang mengusung konsep “The Art Of Green Living”, atau hunian yang menggabungkan konsep modern dengan lingkungan hijau itu tersenyum bahagia. Penyerahan zakat terikat itu akan dilanjutkan Ahad, 7 Januari besok bagi lerbih 40 security di kompleks yang sama.

Di tengah tengah penerima, H.Ashar Tamanggong menjelaskan, Zakat terikat adalah zakat yang diberikan muzakki, atau orang orang kaya. Penyaluran zakat terikat itu ditentukan muzakki bersangkutan. Muzakki H.Herry Burhan misalnya, menyerahkan zakat terikatnya senilai Rp238 juta kepada BAZNAS Kota Makasar.

“Jadi zakat terikat itu peruntukannya ditentukan oleh muzakki bersangkutan. Khusus untuk Pak H Heri Burhan, beliau  menyerahkan 2,5 persen dari pendapatannya ke BAZNAS Makassar sebesar Rp238 juta,” tuturnya, seraya menambahkan, sebelumnya, pada Senin, 27 Juni 2022, zakat terikat juga pernah diserahkan oleh H.La Tinro La Tunrung. Pengusaha sukses itu menyerahkan zakat terikat ke BAZNAS Makassar untuk disalurkan di Kelurahan Massale Kota Makassar, Kabupaten Enrekang,serta Kabupaten Soppeng.

Menjawab pertanyaan, H Herry Burhan soal perugas kebersihan dan security di perumahan mewah, seperti di Citraland Hertasning bisa menerima zakat, kandidat doktor UMI Makassar itu mengiyakan.

Menurutnya, petugas kebersihan dan security di perumahan mewah sekalipun,  masuk dalam asnaf-golongan fisabilillah. Ansaf fisabilillah itu adalah orang yang berjuang di jalan Allah. Pengertian berjuang di jalan Allah ini, tidak terbatas pada berjuang secara fisik—berperang , namun menjaga kebersihan dan menjaga tempat tinggal agar tercipta rasa aman dan damai sekalipun berhak menerima zakat.

“Konsep fisabilillah menggaris-bawahi pentingnya pengorbanan dan perjuangan dalam rangka memperkuat agama, melindungi umat, dan menciptakan keadilan, kebajikan, memberikan konstribusi positif dan manfaat, hingga menghadirkan rasa aman di tengah tengah masyarakat,” tuturnya.

Apalagi, demikian Ashar Tamanggong, petugas kebersihan dan security di kompleks perumahan mewah sekalipun berhak menerima zakat. Pasalnya, mereka malah hidup dibawah dari yang meminta minta di jalanan.

Di bagian lain ATM—sapaan akrab pria kelahiran Takalar ini mengaku, BAZNAS Kota Makassar akan terus membumikan keutamaan berzakat. Paling tidak, berjuang menanamkan budaya berzakat untuk seluruh ummat Islam. Tidak lain karena, budaya berzakat itu banyak manfaat yang bisa dipetik. Mulai dari perlindungan dari Allah, ekonomi ummat menjadi kuat, dan Insya Allah ummat mempunyai ketahanan dan ketangguhan menghadapi masalah di kemudian hari. Atau, Islam yang rahmatan lil alamin.

Pernyataan senada dikemukakan H.Jurlan Em Saho’as. Wakil Ketua BAZNAS Makassar yang juga seniman ini menambahkan, seluruh penerima zakat wajib tertera dalam delapan asnaf, atau delapan golongan, seperti tersirat dalam Al-Qur’an, surat At-Taubah ayat 60.

Ke delapan asnaf penerima manfaat zakat muilai dari fakir –mereka yang hampir tidak memiliki apa-apa, sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidup, dan miskin–mereka yang memiliki harta, namun tidak cukup memenuhi kebutuhan dasar hidup. Ada pula amil–mereka yang mengumpulkan dan mendistribusikan zakat, mu’allaf–mereka yang baru masuk Islam dan membutuhkan bantuan untuk menguatkan dalam tauhid dan syariah. Lainnya adalah, hamba sahaya–budak yang ingin memerdekakan dirinya, gharimin–mereka yang berhutang untuk kebutuhan hidup dalam mempertahankan jiwa dan izzahnya,serta fisabilillah–mereka yang berjuang di jalan Allah dalam bentuk kegiatan dakwah, jihad dan sebagainya, dan ibnu sabil–mereka yang kehabisan biaya di perjalanan dalam ketaatan kepada Allah.

Di bagian lain, H.Jurlan menyebutkan, tahun 2024 ini, BAZNAS Makassar akan melaksanakan berbagai program. Di antaranya, Bantuan Operasional Dhuafa Produktif kepada UMKM, bantuan bulanan berupa dana, beras, dan kebutuhan lainnya. Bantuan pendidikan, kesehatan, dan lainnya yang betul betul masuk dalam golongan orang yang berhak menerima zakat.

“Bantuan modal kepada UMKM ini tentunya didahului asesmen oleh tim. Bantuan ini tanpa pengembalian, alias diberikan secara cuma cuma. Besarannya lumayan besar. Bantuan cuma cuma diberikan, lantaran BAZNAS Makassar melihat kurang majunya pelaku UMKM, selain minim kemampuan mengelola usaha, juga di antara pengusaha kecil sering menjatuhkan pilihan kepada rentenir. Karena pinjaman modal dari rentenir itulah, sehingga usaha mereka tidak berkembang, lantaran selalu memikirkan mengembalikan pinjaman dengan bunga yang cukup tinggi. Jika proses itu terus dilakukan, tentunya UMKM ini hanya memperkaya rentenir,” urai penyair Indonesia yang berhasil masuk “Top 10” juara lomba tulis puisi dan Cerpen 2023 tingkat nasional yang diselenggarakan komunitas Literasi kita Indonesia lewat karya puisinya berjudul “Iqra atas nama Allah” ini.


Terpisah, Muzakki Heri Burhan mengakui, dirinya mengenal Ketua BAZNAS Kota Makassar melalui ceramah ceramah agama. Utamanya menyangut zakat. Karenanya, pengusaha suskes yang masih terbilang muda itu benar benar memberi perhatian dan kepercayaan kepada BAZNAS Kota Makassar.

“Selain amanah, dan penyalurannya tepat sasaran, maka saya dan keluarga memutuskan menyerahkan zakat terikat kepada BAZNAS Kota Makassar untuk mengelolanya,” urainya.

Menyinggung jumlah zakat terikatnya, ia menyebutkan soal zakat ia demikian berhati hati. Makanya, setelah melakukan perhitungan dengan BAZNAS Makassar secara hati hati pula. Dari situ, ia kemudian mengeluarkan 2,5 persen.

“Apa yang saya dapat, tentunya kesemuanya itu bukan milik saya, melainkan sebagian darinya milik orang lain. Kemungkinan sebagian rezeki mereka itu tuhan turunkan melalui saya. Makanya wajib hukumnya saya keluarkan. Dan sesuai syariat Islam, saya keluarkan sebanyak 2,5 persen,” ujar warga CitraLand Celebes Tosca Three C1/9 ini kepada penerima zakat bertempat di arJian Café Resto, Ruko CitraLand C31. (din pattisahusiwa–tim media baznas kota makassar)

 

 

Artikulli paraprakBAZNAS Serahkan 350 Paket Sembako ke Marbot dari BPJS Ketenagakerjaan
Artikulli tjetërCamat Biringkanaya : Soal Drainase Jika ada laporan, Tim Langsung Membantu
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini