HUT Makassar, Dinas Pendidikan Siapkan Sembilan Pengendali Inflasi

0
104

Makassar, Pedomanku.com:

Menjelang pelaksanaan hari jadi Kota Makassar ke-416 tahun, Dinas Perdagangan Kota Makassar berencana memajang sembilan  unit mobil pengendali inflasi, sementara dua di antaranya akan difungsikan sebagai galeri yang memajang beragam produk-produk UMKM di hari bersejarah tersebut.

Kepala Disdag Kota Makassar, Arlin Ariesta menyampaikan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus mendukung perkembangan UMKM lokal sambil turut merasa tanggung jawab dalam membantu masyarakat menghadapi situasi ekonomi yang sulit akibat inflasi.

Perayaan HUT Kota Makassar kali ini juga diharapkan akan menjadi momen bersejarah dan memperkuat rasa solidaritas dalam menghadapi tantangan ekonomi.

“Kehadiran mobil pengendali inflasi ini jadi contoh nyata bahwa Pemerintah Kota Makassar terus berusaha untuk mengatasi masalah inflasi sekaligus mendukung pengembangan UMKM lokal,” pungkasnya.

Pernyatana senada dikemukakan Kepala Bidang Standarisasi dan Perlindungan Konsumen Disdag Makassar, Wahyudin Ali kepada awak media di Kota Makassar, Rabu (1/11/2023).

“Ini merupakan salah satu upaya kami untuk mendukung dan mempromosikan produk-produk lokal serta membantu para pelaku UMKM memperluas pasar mereka,” ungkapnya.

Sementara itu, satu unit mobil lainnya akan memiliki peran khusus dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. Mobil ini akan menyediakan 100 paket sembako, seperti beras, gula, hingga minyak goreng yang dapat dibeli oleh masyarakat dengan harga yang terjangkau, mirip dengan

operasi pasar.

“Langkah ini diambil untuk membantu warga yang membutuhkan akses ke kebutuhan pokok dengan harga yang terjangkau, sekaligus mengurangi dampak inflasi,” tuturnya. (ozan)

 

Artikulli paraprakSebelum Tinggalkan Pemkot, Wawali Pamit ke berbagai SKPD
Artikulli tjetërArlin Ariesta Terima Penghargaan Satyalencana Karya Satya dari Presiden
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini