Kadis Perdagangan Makassar akui Inflasi Kota Makassar Masih Terkendali

0
81

 

Makassar, Pedomanku.com:

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Makassar, Arlin Ariesta mengaku telah mengirim surat kepada Bulog untuk menyiapkan stok beras dan melaksanakan operasi pasar murah.

Koordinasi dengan Bulog akan dilakukan, dan perencanaan penyaluran beras dengan Harga Eceran Tertinggi (HET) akan disalurkan melalui kontainer-kontainer. “HETnya mungkin dikisaran Rp 11 ribu perkilo. Kita usahakan,” ujarnya.

Meski demikian, jelas Arlin, inflasi Kota Makassar masih terkendali. Berdasarkan data BPS, inflasi Kota Makassar periode Agustus 2023 berada pada angka 3,71 persen, yang masih berada di bawah batas 4 persen.

Sebelumnya,  Senin pekan lalu (25-9) Wakil Walikota Makassar, Fatmaati Rusdi mengemukakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Makassarsegera melakukan operasi pasar untuk menekan laju inflasi.

Fatmawati Rusdi usai mengikuti Rapat Koordinasi (Raker)  Pengendalian Inflasi yang diadakan Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kementrian Dalam Negeri (Kemendagri) RI. Rakor  secara virtual yang dipimpin langsung oleh Mendagri RI, Tito Karnavian, di Kediaman Pribadinya Citraland Makassar, Senin, 25 September 2023.

Fatmawati mengemukakan,  pada pekan ketiga September 2023 ini berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terjadi kecenderungan peningkatan jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras. Dimana pada pekan ke dua hanya 263 Kab/kota dan pada pekan ke tiga menjadi 284 Kab/Kota.

Dalam rakor tersebut Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) RI, Amalia Adininggar menyebutkan pada pekan ke tiga di Bulan September tahun 2023 berdasarkan data BPS, ada dua komoditas yang menjadi penyumbang inflasi yakni Beras dan Gula. Dua komoditi ini mengalami kecenderungan kelonjakan harga.

“Minggu ke tiga ini beras dan gula yang menjadi penyumbang inflasi. Kakau cabai, bawang putih, bawang merah justru harganya semakin stabil. Gula naik, semoga masyarakat bisa menerapkan pola hidup sehat dengan mengurangi konsumsi gula,” tambahnya. (ozan)

Artikulli paraprakPengusaha Penuhi Tuntutan, Mak-mak Hentikan Aksi di Bontote’ne
Artikulli tjetërARLIN ARIESTA SEBUT INFLASI DI MAKASSAR MASIH DIBAWAH 4 PERSEN
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini