KADIS PERDAGANGAN MAKASSAR MENGAKU TIDAK ADA PENGURANGAN KUOTA LPG 3KG

0
100

Makassar, Pedomanku.com:

Kepala Dinas Perdagangan Kota Makassar, Arlin Ariesta menanggapi LPG 3 Kg bersubsidi yang diklaim langka.

Menurutnya, pihaknya telah melakukan pemantauan di pangkalan resmi Pertamina. Juga telah berkoordinasi dengan PT Pertamina.

“Stok normal hanya sesuai ketentuan bahwa per 1 Okt u wilayah Kota Makassar terjadi antrian pembelian Gas LPG Subsidi 3kg di pangkalan resmi Pertamina,” tutur Arlin saat dikonfirmasi media, Rabu, 4 Oktober 2023.

Ia mengungkapkan, hal tersebut dipengaruhi kebijakan baru Pertamina. Mulai 1 Oktober 2023 lalu, setiap pembelian LPG 3 kg bersubsidi perlu dilakukan pencatatan melalui sistem Subsidi Tepat Pertamina.

“Pendataan itu merupakan regulasi secara nasional dalam rangka subsidi tepat sasaran, untuk kuota tetap tidak ada pengurangan,” ujarnya.

Arlin mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan PT Pertamina Regional Sulawesi. Terkait pendataan dan penyaluran Kouta LPG subsidi tepat sasaran.

Pertama akan dilakukan sosialisasi bersama ke masyarakat terkait penggunaan aplikasi oleh PT. Pertamina melibatkan Disdag, Kecamatan dan Kelurahan.

“Akan dilakukan pemantauan ke pelaku usaha khususnya pangkalan secara bersama Disdag dan Pertamina terkait penyaluran LPG Subsidi 3kg,” pungkasnya. (ozan)

Artikulli paraprakPelaku Usaha Ikuri Sosialisasi UTTP yang digelar Dinas Perdagangan Kota Makassar
Artikulli tjetërKepala Dinas Perdagangan Jadi Penguji Seminar Proyek Perubahan
Media Pedomanku
Dunia jurnalis yang ditekuninya diawali di surat kabar, Pedoman Rakyat Ujung Pandang. Saat itu, tahun 1994, dia ditantang oleh H.L.Arumahi. Kepala Desk Kota tersebut menawarinya bergabung di surat kabar tertua (terbit 1 Maret 1947), sebagai wartawan Kriminal. “Tugasmu, meliput kriminal,” pintanya suatu malam di Percetakan Surat kabar Pedoman Rakyat, Jalan Mappanyukki. Sekalipun masih kuliah si bungsu dari tujuh bersaudara pasangan H.Yahya Pattisahusiwa dan Hj.Saadia Tuheplay (keduanya almr) langsung meng-iya-kan tawaran Arumahi. Ternyata, jurnalistik membuatnya mengenal dan mengenal banyak orang, kala itu. Hanya saja, akibat manajemen, Harian Pedoman Rakyat tutup. Pria beristrikan Ama Kaplale,SPT,MM dan memiliki dua orang anak masing-masing Syasa Diarani Yahma Pattisahusiwa dan Muh Fauzan Fahriyah Pattisahusiwa ini pun bergabung dengan rekannya di koran Makassar. Hanya saja tidak berumur. Pernah bergabung di Tabloid Sorot. Juga tidak berumur. Pernah bergabung bersama Sultan Darampa di Majalah Profile. Tak seberapa lama, diapun dipercayakan memimpin tabloid Intim—juga milik Sultan Darampa. Terbit beberapa kali, dia berpapasan rekan Syahrir-wartawan Ujungpandang Ekspres, persis di KPU Sulawesi Selatan. Syahrir menantang saya bergabung di surat kabar grup Fajar. Lagi lagi saya meng-iya-kan. Di koran Ujungpandang Ekspres, mantan Ketua Umum Senat Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian (STIP) Al-gazali—kini Universitas Islam Makassar (UIM) ini menangani Rubrik Politik. Selama dua tahun di koran berlamat di lantai 4 Graha Pena tersebut, lagi lagi dia ditawari bergabung di PT.Multi Niaga. Dia pun meninggalkan Ujungpandang Ekspres. Di perusahaan baru tersebut, dia dipercayakan sebagai Redaktur Pelaksana Majalah Inspirasi. Empat tahun lebih bersama rekan rekan di lantai 5 Gedung Multiniaga, Jalan Sultan Alauddin, pemiliknya tidak sanggup melanjutkan usaha media. Bersama rekan rekannya, mereka di tawari ke bagian Koperasi Simpan Pinjam (KSP). Dia menolak. Berbekal pengalaman mengelola Majalah Inspirasi, Ketua Ikatan Pemuda Pelajar Siri Sori Islam (IPPSSI) Makassar di masanya itu, dan kader Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), dan Anshor Kecamatan Tallo Kota Makassar ini pun tertantang membuat majalah sendiri. Dia mengajak Idham Khalid, rekannya sekompleks di Perumahan Taman Rianvina, Minasaupa. Keduanya, sekitar tahun 2010, membuat majalah. Namanya, Inspirasi, 48 halamnan warna. Dan, mengikuti tren, keduanya juga mendirikan website. Online Inspirasimakassar.com. Baik Majalah, maupun online tetap eksis hingga saat ini. Dan karena perkembangan itu pula, dia mendirikan lagi Online lain. Begitu cintanya kepada Pedoman Rakyat, dia menamakan online satunya itu, Pedomanku.com. Ada pula Majalah Pedoman. Di sela sela menekuni jurnalistik, dia yang menamatkan pendidikan dasar di tanah kelahirannya, Siri Sori Islam Kecamatan Saparua Timur-Maluku Tengah. SMP Negeri 2 Ambon, dan SPP-SPMA Negeri Ambon, kini Humas Kerukunan Warga Islam Maluku (KWIM) Pusat Makassar dan Wakil Sekjen Kerukunan Keluarga Maluku (KKM) Makassar, juga hingga saat ini dipercayakan bergabung di Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kota Makassar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini